Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memerintahkan adanya pengerahan militer ke perbatasan Meksiko dan Amerika Serikat untuk bisa membendung arus imigran.
Imigran Ilegal Semakin Mengancam
“Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri sudah diperintahkan untuk mengerahkan Garda Nasional menuju perbatasan barat daya guna membantu patroli perbatasan,” kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Kirstjen Nielsen. Nielsen namun belum bisa memastikan tanggal pastinya pengerahan militer ini. Akan tetapi pemerintah sendiri ingin proses itu dimulai secepat-cepatnya karena ancaman yang mana dibawa oleh imigran ilegal makin besar.
“Kami masih terus melihat tingkat peredaran narkoba ilegal yang tak bisa diterima. Tidak hanya itu, kami juga terus melihat aktivitas geng yang berbahaya, organisasi kriminal transnasional dan juga gelombang imigran ilegal yang menyeberangi perbatasan selatan,” katanya.
Ia menambahkan, “Ini semua mengancam, bukan hanya masyarakat dan juga anak, namun juga hukum negara ini. Sekarang sudah waktunya bertindak.”
Trump sendiri pasalnya telah memberikan isyarat adanya keinginan untuk mengerahkan militer sejak awal pekan ini, sesudah menerima laporan akan ada 1 karavan yang membawa banyak imigran dari arah Meksiko menuju Amerika Serikat.
Rencama pengerahan militer ini sempat juga menimbulkan tanda tanya karena jika berdasarkan undang-undang, tentara serta ranting militer lain tidak boleh ikut serta dalam upaya penegakan hukum sipil yang ada di tanah AS kecuali mendapatkan izin dari Kongres.
Sebenarnya Presiden AS yang sebelumnya, George W.Bush dan juga Barack Obama, meman sudah pernah mengerahkan militer ke perbatasan, namun hanya untuk menghimpun data intelejen, tidak berkaitan dengan penegakan hukum.
Trump sendiri sangat aktif dan vokal ketika berbicara tentang imigran ilegal, khususnya dari Meksiko. Sejak ia kampanye, Trump bertekad membangun tembok di sepanjang perbatasan dengan Meksiko untuk bisa membendung arus imigran ilegal.
Sesudah naik tahta pada bulan Januari 2017, Trump tetap berkeras ingin sekali mewujudkan rencananya itu. Meskipun Situs Toto Macau sempat mendapatkan tantangan, rencana tersebut akhirnya disetujui oleh parlemen, namun rincian pembangunan tembok tersebut masih terus saja digodok. “Sampai kita memiliki tembok dan juga keamanan yang memadai, kita mesti mengamankan perbatasan kita dengan militer,” ucap Trump, Selasa(3/4) kemarin.
Trump Bersikeras
Rencana Trump untuk mengerahkan militer ke perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko untuk bisa membendung gelombang imigran ilegal sedang dan masih terus digodok. “Sakpai kita memiliki tembok dan juga keamanan yang memadai, kita mesti mengamankan perbatasan kita dengan militer,” kata Trump hari Selasa kemarin (3/4) dilansir dari CNN Indonesia.
Tidak lama setelah Trump berbicara di hadapan para wartawan, Gedung Putih secara langsung merilis pernyataan bahwasanya salah satu strategi pemerintah AS untuk mengamankan perbatasan dengan Meksiko adalah dengan cara mengerahkan tentara nasional.
Pernyataan ini pasalnya dirilis setelah Trump bertemu dengan James Mattis (Menteri Pertahanan) dan Jeff Sessions (Jaksa Agung) di Gedung Putih.
Rencana pengerahan militer ini memang menimbulkan tanda tanya dikarenakan hal ini berdasarkan undang-undang, ranting militer dan tentara lainnya tidak boleh ikut serta dalam upaya untuk menegakkan hukum sipil di Amerika Serikat kecuali mendapat izin dari Kongres.
Stephen Vladeck, seorang profesor yang berasal dari Fakultas Hukum Universitas Texas, mengatakan bahwa AS memang mempunyai hukum yang mengizinkan pengerahan militer untuk urusan sipil, namun hanya bila terjadi kerusuhan. Namun beberapa anggota Kongres juga ragu rencana ini bakal disetujui dengan suara bulat dari Kongres.